15.5.10

Kepada Kita Yang Masih Ada Ibu









adaptasi kisah seorang hamba Allah..
ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya untuk shopping
bersamanya kerana dia menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya
sebenarnya tidak suka pergi membeli belah bersama dengan orang lain,
dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami
pergi juga ke pusat membeli belah tersebut.

Kami mengunjungi setiap butik yang
menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencuba sehelai demi sehelai
pakaian dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya
mulai penat dan kelihatan jelas
riak2 kecewa di wajah ibu.

Akhirnya pada butik terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencuba satu
baju kurung yang cantik .

Dan kerana ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk
dan berdiri bersama ibu saya dalam fitting room, saya melihat
bagaimana ibu mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah mencuba untuk
mengenakannya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya,
seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang
dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba menyembunyikan air mata
yang keluar tanpa saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan
lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk membantu ibu mengenakan
pakaiannya.

Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya.
Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan
tidak dapat dilupakan dari ingatan . Sepanjang sisa hari itu, fikiran
saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam fitting room
tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan
pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah
menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya,
dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu
telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati
saya. Kemudian pada malam harinya saya pergi ke kamar ibu saya
mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang membuatnya
terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut
adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur
bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan sejelasnya, betapa
bernilai dan berrharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari
seorang ibu.

Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati
saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak
keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun
yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...

With Love to All Mother
Selmat Hari Ibu...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan